K3s Kubernetes: Panduan Lengkap Untuk Pemula
K3s Kubernetes: Panduan Lengkap untuk Pemula
Guys, pernah dengar soal K3s Kubernetes? Kalau kalian berkecimpung di dunia cloud computing atau lagi belajar tentang orkestrasi kontainer, K3s Kubernetes ini wajib banget kalian kenali. Jadi, apa sih K3s Kubernetes itu dan kenapa penting buat kita, para developer dan sysadmin? Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng!
Table of Contents
- Apa Itu K3s Kubernetes dan Mengapa Penting?
- Sejarah Singkat dan Evolusi K3s
- Perbandingan K3s dengan Kubernetes Standar
- Fitur Unggulan K3s Kubernetes
- Ukuran yang Ringan dan Cepat
- Kemudahan Instalasi dan Konfigurasi
- Kompatibilitas Penuh dengan Kubernetes
- Arsitektur yang Dioptimalkan
- Kasus Penggunaan K3s Kubernetes
- Edge Computing
- Internet of Things (IoT)
- Pengembangan Lokal dan Testing
- Lingkungan CI/CD
- Cara Memulai dengan K3s Kubernetes
- Instalasi K3s di Linux
- Menambahkan Worker Nodes
- Menggunakan
- Kesimpulan
Apa Itu K3s Kubernetes dan Mengapa Penting?
Nah, pertama-tama , mari kita jawab pertanyaan paling mendasar: apa itu K3s Kubernetes ? Sederhananya, K3s adalah distribusi Kubernetes yang ringan, super simpel, dan udah dikemas siap pakai. Dikembangkan oleh Rancher Labs (sekarang bagian dari SUSE), K3s ini dirancang khusus untuk skenario di mana sumber daya komputasi terbatas, seperti di edge computing , IoT (Internet of Things), atau bahkan untuk pengembangan lokal di laptop kalian. Bayangin aja, sebuah Kubernetes yang ukurannya nggak sampai 100MB, tapi tetap punya power yang sama! Ini penting banget, guys, karena Kubernetes itu sendiri, meskipun powerful, bisa jadi agak heavy dan kompleks untuk di-setup, apalagi kalau kita cuma butuh solusi cepat untuk deployment atau eksperimen. K3s datang sebagai jawaban untuk mempermudah hidup kita. Jadi, kalau kalian lagi cari cara cepat dan efisien untuk menjalankan aplikasi berbasis kontainer, K3s bisa jadi pilihan utamanya. Keunggulan utamanya adalah kesederhanaan dan efisiensi, menjadikannya sangat menarik bagi siapa saja yang ingin mengadopsi teknologi kontainer tanpa pusing dengan setup yang rumit. Kita akan bahas lebih lanjut soal keunggulannya nanti, tapi yang jelas, K3s ini bikin Kubernetes jadi lebih accessible buat banyak orang dan banyak kasus penggunaan. Seriously , ini game changer !
Sejarah Singkat dan Evolusi K3s
Biar makin paham , kita perlu tahu juga sedikit soal sejarahnya. K3s pertama kali dirilis pada awal tahun 2019. Tujuannya jelas: menyediakan distribution Kubernetes yang lebih mudah di- deploy dan dikelola, terutama untuk lingkungan yang resource-constrained . Sebelum ada K3s, kalau mau coba Kubernetes di laptop atau di server kecil, biasanya kita harus pakai Minikube, Kind, atau bahkan instalasi Kubernetes penuh yang cukup memakan sumber daya. K3s hadir sebagai alternatif yang lebih ringan dan terintegrasi. Rancher Labs melihat adanya kebutuhan besar akan solusi Kubernetes yang tidak hanya fungsional tetapi juga efisien dalam penggunaan sumber daya. Mereka pun merancang K3s dengan filosofi simplicity first . Alih-alih menyertakan banyak add-on dan fitur yang mungkin tidak selalu dibutuhkan, K3s fokus pada inti dari Kubernetes itu sendiri, sambil menambahkan komponen-komponen penting yang membuatnya siap pakai. Evolusinya juga cukup pesat, guys. Setiap rilisnya membawa perbaikan, fitur baru, dan peningkatan keamanan. Komunitasnya juga aktif, yang artinya K3s terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Jadi, K3s bukan cuma proyek sampingan, tapi sebuah solusi yang serius dan terus dikembangkan. Ini menunjukkan komitmen pengembangnya untuk terus memberikan yang terbaik. Dari awalnya sebagai solusi untuk edge , sekarang K3s juga banyak diadopsi untuk development , CI/CD , bahkan untuk production environment berskala kecil hingga menengah. Pretty cool , kan?
Perbandingan K3s dengan Kubernetes Standar
Nah, ini bagian yang seru, guys!
Gimana sih
bedanya K3s sama Kubernetes yang biasa kita dengar? Perbedaan utamanya terletak pada
size
,
dependency
, dan
default components
. Kubernetes standar, yang biasa kita instal dari sumbernya langsung atau pakai
tools
seperti
kubeadm
, itu cenderung lebih
resource-intensive
. Dia punya banyak komponen yang harus di-
manage
, dan biasanya butuh
external dependencies
seperti etcd,
container runtime
(Docker atau containerd), dan
network plugin
. K3s, di sisi lain, itu
all-in-one
. Dia udah
bundle
etcd (atau opsional SQLite, PostgreSQL, MySQL, MariaDB), container runtime (containerd),
network plugin
(Flannel),
storage plugin
(local path provisioner), dan bahkan
Ingress controller
(Traefik) di dalam satu
binary
yang ukurannya kecil itu tadi. Jadi,
setup
-nya jauh lebih simpel. Tinggal download
binary
-nya, jalankan, dan boom! Kalian udah punya cluster Kubernetes yang siap pakai. Ini
nggak
berarti K3s itu
limited
ya, guys. K3s itu Kubernetes
certified
! Artinya, dia memenuhi semua spesifikasi Kubernetes dan kompatibel dengan ekosistem Kubernetes yang ada. Kalian tetap bisa pakai
kubectl
, Helm, atau
tools
lainnya seperti biasa. Perbedaan utamanya lebih ke
how
it’s packaged and deployed. K3s ini seperti versi
lite
tapi
powerful
dari Kubernetes. Cocok banget buat kalian yang mau coba-coba, buat
development
, atau untuk skenario di mana kalian butuh
performance
tinggi dengan
resource
minimal. Kalau kalian butuh cluster besar dengan fitur
enterprise
yang sangat spesifik, mungkin Kubernetes standar lebih cocok. Tapi untuk sebagian besar kasus penggunaan, terutama di
edge
atau untuk
learning
, K3s itu
the way to go
.
Trust me
, ini bakal bikin hidup kalian lebih mudah!
Fitur Unggulan K3s Kubernetes
Sekarang, mari kita bahas fitur-fitur apa aja yang bikin K3s ini spesial dan patut kalian pertimbangkan. K3s ini bukan cuma soal ukurannya yang kecil, tapi ada banyak hal menarik lainnya yang membuatnya jadi pilihan favorit banyak orang. Kita bakal bedah satu per satu biar kalian makin kebayang power -nya.
Ukuran yang Ringan dan Cepat
Salah satu selling point utama K3s adalah ukurannya yang super duper kecil, guys. Sumpah, binary -nya itu nggak nyampe 100MB! Coba bandingin sama instalasi Kubernetes standar yang bisa puluhan kali lipat lebih besar. Ukuran kecil ini bukan cuma soal hemat disk space , tapi juga berarti proses download , install , dan booting -nya jadi jauh lebih cepat. Bayangin kalau kalian lagi mau cepat-cepat deploy aplikasi di edge device yang koneksinya mungkin nggak stabil, atau kalian lagi butuh environment buat tes cepat di laptop. K3s ini solve the problem banget. Kalian bisa spin up sebuah cluster Kubernetes yang fully functional dalam hitungan menit, bukan jam. Ini efekifitas banget, guys. Kalian nggak perlu nunggu lama buat setup , jadi bisa langsung fokus ke aplikasi kalian. Plus , karena dia ringan, K3s ini juga lebih hemat memori dan CPU. Jadi, cocok banget buat dijalankan di device dengan spesifikasi terbatas. Kecepatan instalasi dan booting -nya ini yang bikin K3s jadi pilihan ideal buat skenario yang butuh agility . Nggak ada lagi deh drama nungguin Kubernetesnya ready . Just run it , dan siap! This is truly awesome .
Kemudahan Instalasi dan Konfigurasi
Oke, guys, kita semua tahu kalau Kubernetes itu bisa jadi agak
tricky
buat diinstal dan dikonfigurasi. Nah, K3s ini datang buat
ngatasin
masalah itu.
Kemudahan instalasi dan konfigurasi K3s
ini adalah salah satu fitur yang paling disukai banyak orang. Nggak perlu lagi pusing mikirin
dependencies
, konfigurasi etcd yang rumit, atau
setup
networking plugin
yang bikin garuk-garuk kepala. Dengan K3s, kalian cukup jalankan satu perintah
script
sederhana, dan
voila
! Kalian udah punya cluster Kubernetes yang berjalan. Contohnya, untuk menginstal K3s di server Linux, kalian tinggal pakai
curl
atau
wget
untuk download
script
instalasinya, lalu jalankan dengan
sudo sh k3s-install.sh
.
That’s it
! K3s akan otomatis menginstal semua komponen yang dibutuhkan, termasuk
container runtime
,
Ingress controller
, dan
storage provisioner
. Bahkan untuk
uninstall
-nya pun gampang, cuma pakai satu perintah. Kalau kalian mau bikin cluster dengan banyak
node
, prosesnya juga lebih simpel dibandingkan Kubernetes standar. K3s menyediakan cara yang terstandarisasi untuk menambahkan
worker nodes
ke
server node
. Ini bikin
deployment
jadi
streamlined
banget, terutama buat kalian yang baru belajar Kubernetes atau yang butuh solusi cepat tanpa banyak
hassle
.
Seriously
, ini bikin Kubernetes jadi lebih
approachable
buat siapa aja. Nggak perlu jadi
Kubernetes guru
dulu baru bisa instal.
Awesome
, kan?
Kompatibilitas Penuh dengan Kubernetes
Nah, ini penting banget buat kalian tahu, guys. Meskipun K3s itu ringan dan simpel, dia
tetap kompatibel penuh dengan Kubernetes
. Apa artinya? Artinya, K3s itu udah lolos
Certified Kubernetes Conformance
! Ini adalah standar yang memastikan bahwa sebuah
distribution
Kubernetes itu benar-benar mengikuti spesifikasi API Kubernetes. Jadi, kalian nggak perlu khawatir soal
vendor lock-in
atau masalah kompatibilitas. Semua aplikasi yang berjalan di Kubernetes standar,
in theory
, seharusnya bisa berjalan juga di K3s. Kalian tetap bisa pakai
kubectl
untuk berinteraksi dengan cluster kalian,
apply
YAML manifest, pakai Helm charts, atau integrasi dengan
tools
observability
dan
monitoring
lainnya yang sudah ada di ekosistem Kubernetes. K3s ini cuma cara yang berbeda untuk mengemas dan menyajikan Kubernetes itu sendiri. Kompatibilitas penuh ini memastikan bahwa K3s bisa jadi pengganti yang
seamless
untuk Kubernetes standar di banyak skenario, terutama untuk
edge computing
, IoT, dan
development environment
. Jadi, kalian bisa bangun aplikasi kalian di K3s, lalu dengan percaya diri memindahkannya ke cluster Kubernetes lain yang lebih besar kalau dibutuhkan, tanpa banyak perubahan.
This is a huge advantage
, guys, karena investasi waktu kalian untuk belajar dan membangun di K3s nggak akan sia-sia. Kalian tetap mendapatkan
benefits
dari ekosistem Kubernetes yang luas.
Arsitektur yang Dioptimalkan
K3s dibangun dengan arsitektur yang dioptimalkan untuk performa dan efisiensi. Salah satu perubahan besar adalah penggunaan
SQLite sebagai *default database backend
*, menggantikan etcd yang standar di Kubernetes. Kenapa ini penting? SQLite itu
much lighter
dan lebih mudah dikelola, terutama untuk cluster kecil. Tapi jangan salah, K3s juga bisa dikonfigurasi untuk menggunakan backend database lain yang lebih
robust
seperti PostgreSQL, MySQL, MariaDB, atau bahkan etcd itu sendiri kalau kalian butuh
scalability
lebih tinggi. Selain itu, K3s juga menggabungkan banyak komponen Kubernetes yang biasanya terpisah menjadi satu
binary
tunggal. Ini termasuk
API server
,
controller manager
,
scheduler
, dan
kubelet
. Penggabungan ini mengurangi
overhead
dan mempermudah proses
startup
. K3s juga datang dengan
embedded
container runtime
(containerd) dan
Ingress controller
(Traefik) secara
default
, yang berarti kalian nggak perlu repot menginstal dan mengonfigurasi komponen-komponen ini secara terpisah. Arsitektur yang dioptimalkan ini memungkinkan K3s berjalan dengan sangat efisien di berbagai
platform
, termasuk Raspberry Pi, VM, hingga server fisik. Fokus pada efisiensi ini membuat K3s ideal untuk skenario di mana sumber daya sangat terbatas, seperti pada perangkat IoT atau di lokasi
edge
yang terpencil.
It’s a smart design choice
yang bikin K3s begitu menarik.
Kasus Penggunaan K3s Kubernetes
Sekarang, setelah kita tahu apa itu K3s dan fitur-fiturnya, mari kita lihat di mana saja sih K3s ini paling sering digunakan. Ternyata, K3s ini punya banyak banget aplikasi di dunia nyata, guys. Mulai dari yang paling canggih sampai yang paling sederhana, K3s bisa jadi solusinya.
Edge Computing
Salah satu use case paling populer untuk K3s adalah di dunia edge computing . Apa sih edge computing itu? Bayangin kalian punya banyak perangkat yang tersebar di lokasi-lokasi yang berbeda, kayak pabrik, toko retail, kendaraan, atau bahkan di rumah. Perangkat-perangkat ini perlu menjalankan aplikasi atau mengolah data, tapi lokasinya jauh dari data center utama. Nah, K3s ini perfect banget buat skenario ini. Kenapa? Karena ukurannya yang kecil, ringan, dan mudah diinstal, K3s bisa dijalankan langsung di perangkat edge itu sendiri. Ini memungkinkan kalian untuk menjalankan aplikasi kontainerisasi langsung di dekat sumber data, mengurangi latensi, menghemat bandwidth, dan meningkatkan keandalan karena aplikasi bisa tetap berjalan meskipun koneksi ke cloud terputus. Kalian bisa deploy aplikasi machine learning untuk analisis data real-time , aplikasi monitoring di pabrik, atau bahkan smart signage di toko. K3s membuat orkestrasi kontainer menjadi mungkin di lingkungan yang sebelumnya terlalu terbatas untuk Kubernetes standar. It’s truly empowering the edge .
Internet of Things (IoT)
Mirip dengan edge computing , K3s juga sangat cocok untuk proyek-proyek Internet of Things (IoT) . Perangkat IoT itu kan biasanya kecil, punya keterbatasan daya, dan kadang terhubung ke jaringan yang nggak stabil. Kubernetes standar jelas nggak akan bisa jalan di sana. Tapi K3s? Piece of cake ! Kalian bisa pakai K3s untuk mengelola ribuan, bahkan jutaan, perangkat IoT. K3s bisa jadi gateway yang menjalankan aplikasi middleware untuk mengumpulkan data dari sensor, melakukan pra-pemrosesan data, dan mengirimkannya ke cloud atau backend lainnya. Bayangin aja, kalian bisa mengelola armada smart meter , sistem keamanan rumah pintar, atau sensor lingkungan di kota pintar, semuanya diorkestrasi oleh K3s. K3s menyediakan cara yang terukur dan efisien untuk mengelola aplikasi di seluruh jaringan perangkat IoT yang terdistribusi. Ini membuka pintu untuk inovasi baru di bidang IoT yang sebelumnya sulit diwujudkan karena kendala infrastruktur. The possibilities are endless , guys!
Pengembangan Lokal dan Testing
Buat kalian para developer, K3s ini nggak kalah bermanfaat. Pengembangan lokal dan testing jadi jauh lebih gampang dan efisien pakai K3s. Daripada harus setup Minikube atau Kind yang kadang masih terasa heavy , K3s bisa kalian jalankan di laptop kalian dengan resource yang minimal. Kalian bisa menjalankan cluster Kubernetes full-fledged langsung di machine kalian sendiri. Ini memungkinkan kalian untuk menguji aplikasi kontainerisasi, CI/CD pipeline , atau bahkan microservices architecture dalam lingkungan yang mirip dengan production . Kecepatannya juga bikin siklus development jadi lebih gesit. Build, test, deploy bisa dilakukan dengan sangat cepat. K3s juga bagus untuk team collaboration , karena setiap anggota tim bisa punya lingkungan K3s yang identik di laptop mereka masing-masing. No more ‘it works on my machine’ ! Jadi, kalau kalian lagi mau belajar Kubernetes, atau butuh environment yang reliable dan ringan buat coding dan testing , K3s ini adalah pilihan yang sangat solid. Highly recommended !
Lingkungan CI/CD
Lingkungan CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) adalah area lain di mana K3s bersinar. Proses CI/CD yang modern seringkali bergantung pada kontainer dan orkestrasi. K3s bisa jadi perfect runner untuk job build dan test di pipeline kalian. Karena K3s sangat cepat untuk di- spin up dan di- tear down , kalian bisa membuat cluster K3s sementara untuk setiap commit atau pull request . Ini memastikan bahwa kode kalian diuji dalam lingkungan yang terisolasi dan reproducible . Setelah testing selesai, cluster tersebut bisa dihancurkan, menghemat sumber daya. K3s juga ringan, jadi bisa dijalankan di agent CI/CD yang spesifikasinya tidak terlalu tinggi. Menggunakan K3s untuk CI/CD bisa secara signifikan mempercepat feedback loop untuk developer, karena build dan testing bisa berjalan lebih cepat. Plus , kalian bisa menggunakan same toolset yang sama seperti di lingkungan produksi, mengurangi risiko masalah saat deployment . It simplifies the whole process .
Cara Memulai dengan K3s Kubernetes
Udah pada nggak sabar mau coba K3s, kan? Tenang, guys, memulai dengan K3s itu surprisingly easy . Kita akan lihat langkah-langkah dasarnya, jadi kalian bisa langsung praktik . Siapin kopi kalian, yuk!
Instalasi K3s di Linux
Cara paling umum dan mudah untuk memulai K3s adalah dengan menginstalnya di mesin Linux. Kalian akan butuh akses
root
atau
sudo
. Langkah-langkahnya seperti ini:
-
Download Installer Script: Buka terminal kalian dan jalankan perintah ini untuk mengunduh script instalasi:
See also: Rage Of Angels: The Story Continuescurl -sfL https://get.k3s.io | sh -Perintah ini akan mengunduh script dari URL resmi K3s dan menjalankannya. K3s akan otomatis menginstal dirinya sendiri sebagai service systemd.
-
Verifikasi Instalasi: Setelah instalasi selesai, kalian bisa memverifikasi apakah K3s berjalan dengan baik. Jalankan perintah:
sudo k3s kubectl get nodesJika semuanya berjalan lancar, kalian akan melihat satu node (server K3s kalian) terdaftar dengan status
Ready. -
Akses
kubectl: Secara default, K3s menempatkan config file (kubeconfig) di/etc/rancher/k3s/k3s.yaml. Untuk bisa menggunakankubectltanpasudosetiap kali, kalian bisa menyalin config file ini ke direktori home kalian:mkdir ~/.kube sudo cp /etc/rancher/k3s/k3s.yaml ~/.kube/config sudo chown $(id -u):$(id -g) ~/.kube/configSekarang kalian bisa menjalankan
kubectl get nodeslangsung.
Ini adalah instalasi K3s paling dasar untuk satu node (server). Kalau kalian mau membuat cluster dengan banyak node , kalian perlu menginstal K3s di server node terlebih dahulu, lalu menggunakan token dan server IP untuk menghubungkan worker nodes .
Menambahkan Worker Nodes
Setelah kalian punya server node K3s, menambahkan worker nodes itu juga gampang. Kalian perlu K3s token dan alamat IP dari server K3s . Ini langkah-langkahnya:
-
Dapatkan Token: Di server node K3s kalian, jalankan perintah ini untuk melihat tokennya:
sudo cat /var/lib/rancher/k3s/server/node-tokenSalin token ini.
-
Instal di Worker Node: Di mesin yang ingin kalian jadikan worker node , jalankan perintah instalasi K3s, tapi kali ini dengan beberapa parameter tambahan:
curl -sfL https://get.k3s.io | K3S_URL=https://<SERVER_IP>:6443 K3S_TOKEN=<YOUR_NODE_TOKEN> sh -Ganti
<SERVER_IP>dengan alamat IP server node K3s kalian, dan<YOUR_NODE_TOKEN>dengan token yang kalian salin tadi. Perintah ini akan menginstal K3s di worker node dan menghubungkannya ke cluster yang sudah ada. -
Verifikasi di Server Node: Kembali ke server node kalian, jalankan
sudo k3s kubectl get nodeslagi. Kalian seharusnya melihat worker node baru muncul di daftar dengan statusReady.
Dengan cara ini, kalian bisa dengan cepat membangun cluster Kubernetes yang scalable hanya dengan beberapa perintah sederhana. See ? Nggak serumit yang dibayangkan, kan?
Menggunakan
kubectl
dengan K3s
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, berinteraksi dengan K3s itu sama persis seperti berinteraksi dengan Kubernetes standar, yaitu menggunakan
kubectl
. Setelah kalian mengatur
kubeconfig
seperti di langkah instalasi Linux, kalian bisa langsung menggunakan
kubectl
untuk:
-
Melihat Nodes:
kubectl get nodes -
Melihat Pods:
kubectl get pods --all-namespaces -
Melihat Deployments:
kubectl get deployments --all-namespaces -
Menerapkan Manifest YAML:
kubectl apply -f nama-file.yaml -
Menghapus Resource:
kubectl delete -f nama-file.yaml
Semua perintah
kubectl
standar yang kalian kenal akan berfungsi dengan K3s. Ini termasuk penggunaan Helm untuk manajemen aplikasi. K3s hadir dengan
embedded
Traefik sebagai
Ingress controller
, jadi kalian bisa langsung menggunakannya untuk mengekspos aplikasi kalian ke dunia luar. Cukup buat
Ingress resource
di manifest YAML kalian.
Kesimpulan
Jadi, guys, kesimpulannya adalah K3s Kubernetes ini adalah solusi orkestrasi kontainer yang powerful , ringan, dan sangat mudah digunakan. Dengan ukuran yang kecil, instalasi yang simpel, dan kompatibilitas penuh dengan standar Kubernetes, K3s membuka pintu untuk adopsi Kubernetes di berbagai skenario yang sebelumnya sulit dijangkau, terutama di edge computing , IoT, pengembangan lokal, dan lingkungan CI/CD. Kalau kalian baru mau belajar Kubernetes, atau butuh solusi cepat dan efisien untuk menjalankan aplikasi kontainer, K3s adalah pilihan yang super duper bagus. It simplifies complexity tanpa mengorbankan fungsionalitas inti. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung coba K3s dan rasakan kemudahannya! Happy containerizing !